cerita nyata
menceritakan kembali apa yang sahabat saya ceritakan kepada saya,semoga kalian suka dan sedikit tersentuh dengan apa yang saya tulis di sini. mohon maaf apabila ada kata yang tidak mengenakan karena masih dalam tahap pembelajaran.
Rabu, 27 Juni 2012
coba menuliskan cerita
Di zaman yang semakin rumit semakin banyak penghuninya semakin banyak pula orang tua yang tidak memperhatikan anaknya,tidak halnya dia yang membutuhkan anaknya setiap saat.Ini kisah nyata yang saya temui di sekitar saya,dia sahabat saya waktu SMP.Dulunya dia baik - baik saja,tapi setelah ada masalah dalam lingkup keluarganya semua terasa rumit tak terkendali.
Yang pertama orang tuanya pisah.
Yang kedua,setelah beberapa minggu berpisah giliran mamahnya yang sakit dan lumpuh.Sahabat saya itu senantiasa mengurus mamahnya yang tidak berdaya sampai sampai dia tidak melanjutkan sekolahnya padahal ajaran baru,baru saja di mulai.Kakaknya pergi ke luar kota untuk bekerja memenuhi kebutuhan keluarga.Menurut saya semuanya sangat sulit kalau saya berada di posisi dia rasanya ingin sekali meninggalkan dunia ini.Tapi entah lah semuanya hanya takdir dari yang di atas kita hanya bisa menjalankannya saja.
Sekarang - sekarang ini yang saya tau tentang dia adalah dia menderita
sebuah penyakit yang ya bisa di bilang sangat berbahaya dia menderita
penyakit paru - paru ntah paru - paru apa karena dia bilang belum di
ronsen yah hal biaya yang menghalanginya,saya ingin sekali membantu
dia tapi saya juga yang mempunyai uang yang pas - pasan belum bisa
untuk membantunya bukan saya tidak mau tapi belum untuk itu.Yang sya lebih herannya kenapa ada orang tua yang seperti itu menelantarkan anaknya begitu saja tidak memikir ke belakang ketika dia tidak berdaya.Sahabat saya itu pernah bilang sama saya ketika dia merasakan sakit yang teramat sakit katanya,orang tuanya bilang apa
coba "makan aja tuh obat yang abis jangan rewel" lha tapi menurut saya dia itu ingin sekali mendapatkan pelukan hangat dari ibunya ketika dia merasakan sakit tapi malah omelah yang dia dapatkan.Saya tidak habis fikir kenapa ada yang seperti itu,untungnya saya mendapatkan keluarga yang sayang dengan saya.
Miris memang jika tahu bagaimana sebenarnya,yah saya tidak bisa memaparkan semuanya di sini karna ada juga yang memang tidak boleh orang tahu.YAh sya selalu memberikan suport dengna kata-kata andalan saya "Selalu berusaha untuk tetap tersenyum di depan orang lain walau hati menangis,jalani saja semuanya hidayah pasti akan datang kepada orang yang sebar,tawakal,selalu berusaha dan selalu ingan kepada maha pencipta,jangan lupa untuk shalat selalu,dan terus berdoa terus berusaha"."Semuanya akan baik - baik sja kawan tenang saja" kata terakhir yang saya ucapkan padanya. :)
Langganan:
Postingan (Atom)